Kanker adalah salah satu penyakit yang paling menakutkan di dunia. Penyakit ini terjadi ketika sel-sel tubuh tumbuh secara tidak terkendali dan menyebar ke bagian tubuh lainnya. Menurut data dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), pada tahun 2015 tercatat ada 8,8 juta kematian akibat kanker. Di Indonesia, prevalensi kanker berdasarkan Riskesdas 2013 mencapai 1,4%, atau sekitar 347.792 orang. Angka ini menunjukkan bahwa kanker adalah masalah kesehatan yang harus segera diwaspadai.
Tak hanya sebagai ancaman kesehatan, biaya untuk menangani kanker juga cukup tinggi. Berdasarkan data dari Jamkesmas, biaya pengobatan kanker pada tahun 2012 mencapai Rp 144,7 miliar, dan pada tahun 2014 melonjak menjadi Rp 905 miliar. Biaya yang sangat besar ini mencakup berbagai prosedur medis mulai dari diagnosis hingga pengobatan, seperti kemoterapi dan radioterapi. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui langkah-langkah pencegahan yang dapat kita lakukan, dan salah satunya adalah dengan memilih makanan yang tepat.
Makanan sebagai Pemicu Kanker
Meskipun penyebab pasti kanker belum sepenuhnya diketahui, para ahli sepakat bahwa banyak faktor yang dapat meningkatkan risiko terjadinya kanker, seperti merokok, paparan sinar ultraviolet, obesitas, dan pola makan yang tidak sehat. Di Indonesia, konsumsi makanan yang tidak sehat, kaya lemak dan berkalori tinggi, dapat meningkatkan risiko kanker, terutama kanker pada saluran pencernaan. Bahkan, sekitar 95% zat karsinogenik, seperti dioksin, masuk ke dalam tubuh manusia melalui makanan. Oleh karena itu, lebih baik untuk lebih waspada dalam memilih makanan yang kita konsumsi setiap hari.
Makanan yang Berisiko Tinggi Memicu Kanker
Beberapa jenis makanan dan minuman diketahui dapat meningkatkan risiko kanker, terutama pada saluran pencernaan. Berikut adalah beberapa contoh makanan yang perlu dihindari atau dibatasi konsumsinya:
- Makanan yang Diasap dan Diasamkan
Makanan yang diasap atau diasamkan, seperti ikan asin, sosis, atau daging asap, diketahui dapat meningkatkan risiko kanker lambung. Proses pengasapan dan pengasaman menghasilkan senyawa karsinogenik yang berbahaya bagi tubuh. - Minuman Beralkohol
Konsumsi alkohol, terutama dalam jumlah besar, dapat meningkatkan risiko kanker kerongkongan, hati, dan beberapa jenis kanker lainnya. Alkohol merupakan zat yang bersifat toksik dan dapat merusak sel-sel tubuh. - Makanan dengan Zat Pewarna dan Bahan Tambahan Pangan (BTP)
Makanan yang mengandung zat pewarna sintetis atau bahan tambahan pangan yang berlebihan, seperti monosodium glutamat (MSG), dapat meningkatkan risiko kanker lambung, kanker kolon, kanker hati, dan kanker pankreas. - Makanan Tercemar Logam Berat
Beberapa jenis makanan laut, seperti ikan dan kerang, bisa mengandung merkuri dan logam berat lainnya yang berbahaya bagi kesehatan. Paparan logam berat ini dapat meningkatkan risiko kanker kolon, ginjal, dan organ tubuh lainnya. - Kontaminasi dari Zat Berbahaya
Makanan yang terkontaminasi zat berbahaya seperti aflatoksin, dioksin, dan melamin dapat menyebabkan berbagai jenis kanker, termasuk kanker paru, kanker perut, kanker ginjal, serta kanker hati dan kolon. - Makanan Berbahan Tepung dan Daging Olahan
Makanan yang terbuat dari tepung murni dan tinggi gula, serta daging yang diproses berlebihan, seperti sosis, kornet, atau daging olahan lainnya, berisiko meningkatkan kanker prostat, kanker kolorektal, dan kanker pankreas.
Makanan Sehat untuk Mencegah Kanker
Di sisi lain, ada banyak makanan sehat yang dapat membantu mengurangi risiko kanker. Mengonsumsi makanan yang kaya akan serat, antioksidan, dan zat-zat gizi lainnya adalah langkah penting untuk menjaga tubuh tetap sehat dan mencegah berkembangnya sel kanker. Beberapa pilihan makanan sehat yang bisa menjadi pelindung tubuh dari kanker antara lain:
- Sayuran dan Buah-buahan
Sayuran hijau seperti brokoli, bayam, dan kale, serta buah-buahan yang kaya vitamin C seperti jeruk, mangga, dan strawberry, memiliki sifat antioksidan yang dapat melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan yang dapat menyebabkan kanker. - Makanan Nabati
Sereal atau biji-bijian yang tidak disosoh, umbi-umbian, kacang-kacangan, dan polong-polongan adalah sumber makanan yang kaya akan karbohidrat kompleks, protein, vitamin, dan mineral. Selain itu, makanan nabati ini juga mengandung banyak serat yang dapat membantu pencernaan dan mengurangi risiko kanker usus besar (kolorektal). - Teh Hijau
Teh hijau mengandung senyawa katekin yang bersifat antioksidan dan dapat membantu melawan radikal bebas yang berpotensi merusak sel-sel tubuh. - Bumbu Alami
Rempah-rempah seperti kunyit, jahe, dan bawang putih mengandung senyawa aktif yang memiliki sifat antiinflamasi dan dapat membantu tubuh melawan radikal bebas dan kanker. - Makanan yang Mengandung Omega-3
Asam lemak omega-3 yang banyak ditemukan dalam ikan seperti salmon dan sarden, serta biji chia, biji rami, dan kenari, dapat membantu mengurangi peradangan dalam tubuh dan berpotensi menghambat pertumbuhan sel kanker.
Pola Hidup Sehat untuk Pencegahan Kanker
Selain memperhatikan asupan makanan, ada beberapa kebiasaan hidup sehat lainnya yang bisa dilakukan untuk mencegah kanker:
- Aktivitas Fisik
Berolahraga secara teratur dapat menjaga berat badan yang ideal, meningkatkan sistem kekebalan tubuh, dan mengurangi risiko kanker. - Menjaga Berat Badan Ideal
Obesitas adalah faktor risiko yang signifikan untuk beberapa jenis kanker, seperti kanker payudara, kanker prostat, dan kanker kolon. - Hindari Paparan Sinar UV yang Berlebihan
Sinar ultraviolet (UV) dari matahari dapat merusak kulit dan meningkatkan risiko kanker kulit, seperti melanoma. Gunakan pelindung matahari dan hindari berjemur pada jam-jam puncak. - Pentingnya Kebersihan Pribadi dan Lingkungan
Menjaga kebersihan diri, termasuk mencuci tangan dengan baik, mengonsumsi makanan yang terjamin kebersihannya, serta menjaga kebersihan lingkungan sekitar, dapat mengurangi paparan bahan karsinogenik.
Kesimpulan
Kanker memang merupakan ancaman serius, namun banyak kasus kanker yang bisa dicegah dengan menjalani pola hidup yang sehat dan berhati-hati dalam memilih makanan. Menjaga pola makan yang sehat, kaya akan serat dan antioksidan, serta menghindari makanan yang mengandung zat karsinogenik, dapat membantu mengurangi risiko terjadinya kanker. Selain itu, olahraga teratur, menjaga berat badan yang ideal, serta menghindari paparan faktor risiko lainnya, adalah langkah penting untuk hidup lebih sehat dan mengurangi kemungkinan terkena kanker di masa depan. Jadi, mari pilah dan pilih makanan dengan bijak, untuk mencegah kanker sejak dini!
Referensi:
Kemenkes, diakses pada 2024. Pilah dan Pilih Makanan: Waspada Pemicu Kanker Sejak Dini
yankes.kemkes.go.id/view_artikel/1987/pilah-dan-pilih-makanan-waspada-pemicu-kanker-sejak-dini