Apa itu stroke?
Stroke adalah gejala-gejala defisit fungsi saraf yang diakibatkan oleh penyakit pembuluh darah otak, bukan oleh sebab yang lain (WHO). Gangguan fungsi syaraf pada stroke disebabkan oleh gangguan peredaran darah otak non traumatik.
Gangguan syaraf tersebut menimbulkan gejala antara lain: kelumpuhan wajah atau anggota badan, bicara tidak lancar, bicara tidak jelas (pelo), perubahan kesadaran, gangguan penglihatan, dan lain-lain.
Stroke merupakan penyebab disabilitas nomor satu dan penyebab kematian nomor dua di dunia setelah penyakit jantung iskemik baik di negara maju maupun berkembang.
Banyak penyebab kecacatan yang berasal dari penyakit ini. Pasalnya, pada tahap awal gejala stroke, Anda akan merasakan sulit untuk berbicara dan mengalami kelumpuhan pada anggota tubuh tertentu. Hal ini karena stroke biasanya menyerang kinerja panca indera serta tubuh Anda. Sakit kepala yang hebat diikuti dengan rasa mual dan ingin muntah juga bisa menjadi tanda bahwa Anda mengalami gejala awal stroke.
Stroke sendiri dibagi menjadi dua jenis yakni, stroke iskemik dan hemoragik. Stroke iskemik terjadi saat pembuluh darah arteri mengalami penyempitan. Akhirnya pasokan darah yang membawa berbagai nutrisi dan oksigen pun berkurang. Sementara itu, stroke hemoragik terjadi saat pembuluh darah di otak pecah dan menyebabkan pendarahan. Pendarahan ini dipicu oleh berbagai faktor, misalnya hipertensi, pembuluh darah lemah, atau menjalani pengobatan tertentu.
Penyebab umum penyakit stroke
Secara garis besar, ada beberapa penyebab terjadinya stroke. Berikut ini adalah penyebab umum mengapa stroke bisa terjadi pada Anda.
- Punya faktor risiko
Penyebab pertama adalah Anda memiliki penyakit yang punya risiko untuk berkembang menjadi stroke. Misalnya hipertensi, diabetes, kolesterol tinggi, faktor genetik, dan memiliki riwayat penyakit jantung. Jika Anda mengidap penyakit tersebut, Anda memiliki faktor penyebab stroke. - Berat badan berlebih
Berikutnya adalah obesitas atau kondisi berat badan berlebih. Peluang terjadinya stroke akan meningkat pada mereka yang kelebihan berat badan. Pasalnya, kinerja jantung pada tubuh yang memiliki berat badan berlebih tidak maksimal, sehingga tidak bisa memompa darah untuk beredar ke seluruh tubuh dengan baik. - Jarang berolahraga
Penyebab terjadinya stroke yang paling umum adalah jarang berolahraga. Olahraga memiliki banyak manfaat bagi tubuh. Dengan berolahraga minimal 30 menit sehari, Anda bisa membakar lemak penyebab obesitas. Kinerja jantung juga akan semakin baik karena pada saat Anda berolahraga, jantung akan terpicu untuk memompa darah lebih baik. Maka dari itu, orang yang jarang berolahraga lebih rentan terhadap stroke. - Merokok dan konsumsi alkohol
Terakhir adalah kebiasaan buruk seperti merokok dan minum alkohol. Kandungan yang terdapat dalam rokok maupun alkohol bisa memicu terjadinya penumpukan lemak di arteri leher. Selain itu, darah juga rentan mengental bahkan membeku sehingga peredarannya pun tidak akan lancar. Sedihnya, mereka yang tidak merokok, namun terpapar asap rokok juga berisiko terkena penyakit stroke.
Lumpuh Sesaat Bisa Jadi Gejala Dini Terkena Stroke di Kemudian Hari
Ketua Umum Pengurus Pusat Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Indonesia (Perdossi) Profesor Dr dr Mohamad Hasan Machfoed Sp. S(K) M.S mengingatkan kepada masyarakat agar mewaspadai kondisi tubuh ketika terasa lumpuh selama beberapa saat yang bisa mengarah pada serangan stroke.
“Serangan Stroke Selintas itu Transient Ischemic Attack (TIA), terjadi karena pembuluh darah menutup sementara. Itu bahaya, merupakan tanda dini terjadi stroke,” kata Hasan di Jakarta, Rabu (25/10/2017).
Pembuluh darah yang tersumbat sesaat menyebabkan aliran darah ke otak melambat atau terhenti sehingga mengakibatkan gejala gangguan saraf sesaat seperti yang dialami oleh penderita stroke.
Cara tepat mencegah penyakit stroke
- Jalankan pola hidup sehat
Cara mencegah penyakit stroke yang pertama adalah dengan menjalankan pola hidup yang sehat. Perhatikan konsumsi makanan Anda. Hindari makanan yang mengandung terlalu banyak minyak atau daging merah karena hal itu bisa memicu penumpukan lemak dalam darah. Hindari pula melakukan kebiasaan buruk seperti merokok dan mengonsumsi alkohol. - Rajin olahraga
Selain itu, biasakanlah juga untuk rutin berolahraga. Seperti yang sudah disinggung sebelumnya, olahraga memiliki banyak manfaat bagi tubuh Anda. Dengan berolahraga rutin, kinerja jantung Anda akan semakin baik, apalagi olahraga akan membakar kelebihan lemak yang tersimpan dalam tubuh. - Cek kesehatan secara rutin
Terakhir adalah dengan melakukan check up kesehatan secara rutin. Mungkin, Anda tidak merasa memiliki gangguan apa pun, tapi bisa saja darah dalam tubuh mengatakan hal yang berbeda. Ketika Anda cek kesehatan, darah akan diteliti apakah Anda memiliki faktor risiko penyebab stroke, misalnya kolesterol tinggi dan hipertensi. Rutin mengecek kesehatan bisa membantu Anda mengetahui apakah Anda terbebas dari risiko penyakit stroke.
Referensi:
Kemenkes, diakses pada 2023. Stroke Dapat Dicegah, Kenali Faktor Risiko dan Gejalanya
p2ptm.kemkes.go.id/post/stroke-dapat-dicegah-kenali-faktor-risiko-dan-gejalanya
Prudential, diakses pada 2023. Begini 3 Cara Mencegah Penyakit Stroke yang Harus Diikuti
prudential.co.id/id/pulse/article/cara-mencegah-penyakit-stroke-yang-harus-diikuti/